7 Mei 2013

Malcolm X  (19 Mei 1925–21 Februari 1965) lahir sebagai Malcolm Little dan juga dikenal sebagai El-Hajj Malik El-Shabazz adalah tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King dan juga Muhammad Ali yang masih hidup di masa Malcolm X dan berjuang menghapus segala macam diskriminasi warna kulit lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan. Dia juga dikenang sebagai salah satu orang Afrika-Amerika terhebat dan paling berpengaruh dalam sejarah. Berikut ini adalah kutipan perkataan nya :
"Saya tahu masyarakat seringkali membunuh orang-orang yang berusaha mengubah mereka menjadi lebih baik. Jika saya mati dengan membawa cahaya bagi mereka dengan membawa kebenaran hakiki yang akan menghancurkan kanker rasisme yang menggerogoti tubuh Amerika Serikat (AS) semua itu terserah kepada Allah SWT. Sementara itu kesalahan atau kekhilafan dalam upaya saya itu semata-mata adalah dari saya sendiri". Demikianlah pesan terakhirnya dalam buku "Malcolm X", Sebuah Otobiografi yang ditulis oleh Alex Harley.

Malcolm X lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska dengan nama asli Malcolm Little. ibunya bernama Louise Little dan ayahnya bernama Pendeta Earl little, seorang pendeta baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association) yakni sebuah organisasi yang dirintis oleh Marcos Aurelius Garvey untuk mewadahi perbaikan hidup bagi orang orang negro.

Semasa kecilnya Malcolm dan keluarganya sering menjadi sasaran penembakan, pembakaran rumah pelecehan dan ancaman lantaran ayahnya adalah anggota UNIA yang militan, hingga semuanya memuncak saat ayahnya dibunuh kelompok rasis kulit putih ketika Malcolm berusia enam tahun.

Kehilangan ayahnya merubah kehidupannya sehingga menjadi anak yang liar. Sekolahnya terputus tatkala usianya mencapai 15 tahun. Selanjutnya jalanan dan germerlap dunia hitam yang membuatnya terjerumus dalam berbagai kehidupan antargank pencurian mariyuana narkotika minuman keras perjudian dan pelacuran baik selagi di kampungnya maupun setelah pindah ke Harlem (wilayah terkenal bagi orang Negro) di New York

Pada usia 20 tahun dia diajukan ke pengadilan atas kasus pencurian dan ditahan hingga berusian 27 tahun. Seperti layaknya narapidana lainnya, banyak keonaran yang dia lakukan di penjara namun dia suka menyendiri di balik kamar tahanannya.

Dia menemukan apa yang dinamakan pencerahan diri mulai dari membaca menulis di dalam penjara Chalestown State. Kemudian terjadi surat-menyurat antara Malcolm dan saudaranya Philbert serta diskusi dengan saudara kandungnya Hilda yang sering mengunjunginya selama dipenjara khususnya mengenai ajaran agama Islam tempat kedua saudaranya adalah pengikut Nation of Islam (NoI). Berawal dari sinilah dia mengenal NoI, masuk Islam dan mengadakan kontak melalui surat-menyurat dengan Mr Elijah Muhammad, pimpinan sekaligus tokoh yang dianggap sebagai utusan Allah oleh pengikut NoI. Berkat Elijah-lah ia memahami ketertindasan dan ketidakadilan yang menimpa ras hitam sepanjang sejarah. Sejak itulah Malcolm X menjadi seorang napi yang kutu buku mulai dari menekuni sastra, agama, bahasa, dan filsafat.

Pada hari pembebasannya Malcolm langsung pergi ke Detroit untuk bergabung dengan kegiatan NoI. Dengan bergabungnya Malcolm, NoI berkembang menjadi organisasi yang berskala nasional. Malcolm sendiri menjadi figur yang terkenal di dunia, mulai dari wawancara di televisi, majalah, dan pembicara di berbagai universitas dan serta forum lainnya. Kepopulerannya terbit berkat kata-katanya yang tegas dan kritis seputar kesulitan yang dialami kaum negro, diskriminasi, dan sikap kekerasan yang ditunjukkan kaum kulit putih terhadap kaummnya.

Namun sayangnya, NoI juga memberikan pandangan-pandangan yang bersikap rasis sehingga ia menolak bantuan apapun dari kalangan kulit putih yang benar-benar mendukung perjuangan antidiskriminasi. Bahkan selama 12 tahun Malcolm mendakwahkan bahwa orang kulit putih adalah iblis dan yang terhormat adalah Elijah Muhammad adalah utusan Allah.

Pada tahun 1955, malcolm x bertemu dengan Betty Sanders yaitu teman satu kuliah nya dan malcolm melamar betty pada tahun 1958 mereka di karuniakan 6 putri yaitu : Attallah shabazz , qubilah shabazz ,ilyasah shabazz, Gamilah lumumba , dan kembar malikah dan malaak.

Pandangan tersebut tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam sendiri yang tidak membedakan kehormatan dan kehinaan seseorang berdasarkan ras serta tidak ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW.

Keluar dari Nation of Islam

Pada 1 Desember 1963, ketika ia diminta untuk berkomentar tentang pembunuhan Presiden Kennedy, Malcolm X mengatakan bahwa itu adalah kasus "ayam pulang ke kandang (chicken come home to roost)". Dia menambahkan bahwa "ayam pulang ke kandang tidak pernah membuat saya sedih, mereka selalu membuat saya senang." The New York Times menulis, dalam kritik lanjut terhadap Tuan Kennedy, pemimpin Muslim itu mengutip pembunuhan Patrice Lumumba, pemimpin Kongo, Medgar Evers, pemimpin hak-hak sipil, dan gadis-gadis Negro yang dibom awal tahun ini di sebuah gereja di Birmingham, Alabama, katanya, adalah contoh lain ayam pulang ke kandang.  Pernyataan itu memicu kemarahan publik. Nation of Islam, yang telah mengeluarkan pesan belasungkawa kepada keluarga Kennedy dan memerintahkan para petinggi mereka untuk tidak mengomentari pembunuhan itu, mengecam pernyataan Malcolm di publik .Meskipun Malcolm X mempertahankan jabatannya dan statusnya sebagai petinggi, ia dilarang berbicara di depan umum selama 90 hari.

Pada tanggal 8 Maret 1964, Malcolm X mengumumkan keluar dari Nation of Islam. Dia mengatakan bahwa ia masih seorang Muslim, tetapi ia merasakan Nation of Islam telah "terlampau jauh" karena metode pengajaran agamanya yang dipandang sesat. Malcolm X mengatakan ia akan membentuk organisasi nasionalisme kulit hitam yang akan mencoba untuk "meningkatkan kesadaran politik" warga Afrika-Amerika.Ia juga menyatakan keinginannya untuk bekerjasama dengan para pemimpin hak-hak sipil dan mengatakan bahwa Elijah Muhammad telah mencegahnya melakukan hal itu di masa lalu.

Salah satu alasan ketegangan antara Malcolm X dan Elijah Muhammad adalah Elijah cemas Malcolm X membeberkan rumor perselingkuhan Elijah dengan seorang sekretaris wanita, tindakan yang bertentangan dengan ajaran NOI. Meskipun pada awalnya Malcolm X mengabaikan rumor itu, tetapi setelah berbicara dengan Warith Deen Mohammed, putra Elijah Muhammad, dan wanita itu membuat tuduhan, Malcolm mulai mempercayai bahwa hal itu benar. Elijah Muhammad menegaskan rumor itu pada tahun 1963 namun mencoba untuk membenarkan tindakannya dengan mengacu pada tindakan poligami pada islam. Alasan lain ketegagan ini adalah tumbuhnya kebencian oleh orang-orang dalam NOI karena Malcolm X telah menjadi favorit media, banyak orang di markas NOI di Chicago merasa bahwa Malcolm mulai membayang-bayangi Elijah Muhammad sebagai pimpinan. Elijah  Muhammad juga iri bahwa ada penerbit yang tertarik pada otobiografi Malcolm X. Setelah meninggalkan Nation of Islam, Malcolm X mendirikan Muslim Mosque, Inc, sebuah organisasi agama islam dan Organisasi Persatuan Afro-Amerika .

Pada tanggal 26 Maret 1964, ia bertemu Martin Luther King, Jr di Washington DC, setelah konferensi pers yang diadakan ketika kedua pria itu hadir di Senat Amerika Serikat untuk mendengar perdebatan tentang RUU Hak-Hak Sipil. Ini adalah pertemuan pertama dan terakhir antara Malcolm dan Martin, bertemu dan berlangsung hanya satu menit Pada bulan April, Malcolm X menyampaikan pidato berjudul "The Ballot or the Bullet", di mana ia menyarankan warga Afrika-Amerika untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Beberapa Muslim Sunni mendorong Malcolm X untuk belajar tentang Islam. Segera saja ia memeluk Islam Sunni, dan memutuskan untuk berhaji ke Mekkah.

Bahkan Malcolm mengatakan, dirinya sering menerima teguran bahwa tuduhan white indicting yang dia lontarkan tidak memiliki dasar dalam perspektif Islam. Di antaranya yang memberikan teguran adalah justru dari kalangan Muslim Timur tengah atau Muslim Afrika Utara. Meski demikian mereka menganggap dia benar-benar memeluk Islam dan mengatakan jika dia berkesempatan mengenal Islam sejati pasti akan memahami ajarannya dan memegang teguh ajarannya.

Setelah melakukan perjalanan ibadah haji dia mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini, apalagi setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan

Beliau berkata, "Pengalaman haji yang saya alami dan lihat sendiri benar benar memaksa saya mengubah banyak pola pikir saya sebelumnya dan membuang sebagian pemikiran saya. Hal itu tidaklah sulit bagi saya." Kata-kata ini sebagai bukti bahwa dirinya mengubah pandangan dari memperjuangkan hak sipil orang negro ke gagasan internasionalisme dan humanisme Islam. Malcolm X pun berganti nama menjadi Haji Malik kemudian berkata:

"Perjalanan haji telah membuka cakrawala berpikir saya dengan menganugerahkan cara pandang baru selama dua pekan di Tanah Suci. Saya melihat hal yang tidak pernah saya lihat selama 39 tahun hidup di Amerika Serikat. Saya melihat semua ras dan warna kulit bersaudara dan beribadah kepada satu Tuhan tanpa menyekutukannya. Benar pada masa lalu saya bersikap benci pada semua orang kulit putih namun saya tidak merasa bersalah dengan sikap itu lagi karena sekarang saya tahu bahwa ada orang kulit putih yang ikhlas dan mau bersaudara dengan orang negro. Kebenaran Islam telah menunjukkan kepada saya bahwa kebencian membabi buta kepada semua orang putih adalah sikap yang salah seperti halnya jika sikap yang sama dilakukan orang kulit putih terhadap orang negro".

Malcolm X akhirnya mendirikan Organization of Afro-American Unity pada 28 Juni 1964. Pada 21 Februari 1965, pada saat akan memberi ceramah di sebuah hotel di New York, Malcolm X tewas diujung peluru tiga orang Afrika-Amerika yang ironisnya dia perjuangkan nilai-nilai dan hak-haknya serta tidak ada yang tahu siapa dan apa di balik kematiannya. Kendati demikian, impian Malcolm X menyebarkan visi antirasisme dan nilai-nilai Islam yang humanis, menggugah kalangan Afro-Amerika dan dunia.


Sumber :

Nandawan L.H ,Sejarah singkat Malcolm X , Uppedia
-->

SHARE THIS POST

Permohonan Penulis :

Penulis mengizinkan teman untuk mengutip, menggunakan, mengembangkan dan memperbanyak isi artikel ini secara bebas namun dengan tetap menyertakan nama penulis, sumber dan referensi penulis
Description: Malcolm X Pahlawan Diskriminasi Rasial Amerika Rating: 3.5 Reviewer: nndwn ItemReviewed: Malcolm X Pahlawan Diskriminasi Rasial Amerika

0 comments :

Posting Komentar